Beras Naik, Pedagang Warung Makan Terpaksa Kurangi Porsi

    Beras Naik, Pedagang Warung Makan Terpaksa Kurangi Porsi

    Batang - Demi mendapatkan keuntungan yang cukup, para pedagang warung makan terpaksa mengurangi porsi konsumen, agar harga jual tetap sama. Hal itu dilakukan demi menjaga agar konsumen tidak beranjak ke warung makan lain. Pengurangan porsi terpaksa dilakukan usai harga beras yang kian meroket. 

    Salah satu pedagang nasi rames, Daonah Pasekan warung langganan mas Edi mengeluhkan kenaikan harga beras di pasar - pasar tradisional. 

    “Dulu sebelum pada naik omset per hari bisa mencapai Rp500 ribu sampai Rp700 ribu. Sekarang cuma Rp300 ribu karena bahan dan bumbu harganya juga naik, ” katanya, saat ditemui di warungnya, Pasar Batang, Kabupaten Batang, Senin (27/2/2024).

    Untuk tiap porsi nasi rames, ia menjual seharga Rp5 ribu. Para pedagang tetap mengharapkan, agar harga beras kembali normal, sehingga keuntungan kembali normal.

    Sementara itu, pelanggan yang biasa makan diwarung seperti  Yanto dan Domo mengaku, pasca kenaikan harga beras, berdampak pada pengurangan porsi nasi maupun lauk. 
    “Harga sih tetap, tadi nasi campur dan sayur Rp11 ribu, cuma porsinya tidak sebanyak sebelumnya, ” ungkapnya.

    Ia sangat menyesalkan karena meski harga dari penjual tetap, tetapi ada pengurangan porsi. 
    “Dulu kalau beli nasi bungkus satu porsi Rp2 ribu bisa dapat dua sampai tiga centong, tapi sekarang cuma satu centong, ” ujar dia.

    Sebagai konsumen, ia mengharapkan agar harga beras kembali normal serta pajak makanan tidak terlalu tinggi. Karena berpengaruh bagi pekerja dengan penghasilan menengah ke bawah. 

    Paman Adam 

    Lutfi Adam

    Lutfi Adam

    Artikel Sebelumnya

    Terasvara Bakal Beri Ruang Band Pelajar...

    Artikel Berikutnya

    Hak Angket Kecurangan Pemilu Salah Alamat,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

    Ikuti Kami